Text
Bid'ah membawa Berkah
Menurut inti dari peringatan Maulid Nabi adalah berkumpulnya manusia (di suatu tempat) lalu dibacakan padanya sebagian ayat-ayat Al Qur an yang mudah dan dibacakan riwayat perjuangan Nabi dari hadits-hadits yang ada dan diceritakan berbagai macam peristiwa besar yang terjadi di saat beliau dilahirkan. Disediakan pula bagi mereka hidangan berupa makanan dan minuman untuk mereka makan bersama-sama. Kemudian mereka pergi tidak lebih dari itu. Kegiatan semacam itu, merupakan perbuatan bid ah hasanah, dimana pelakunya akan mendapatkan pahala karena peringatan Maulid tersebut, pada intinya, merupakan upaya memuliakan dan mengagungkan baginda Nabi serta merupakan perwujudan dari rasa cinta bahagia kita atas kelahiran beliau yang mulia.
(Syeikh Al Imam Al Hafizh Abdurrahman Bin Abu Bakar Al Suyuthi; Al Hawi li Fatawi, Juz 1, halaman 221)
Barangsiapa yang ingin berbakti pada ayah ibunya, maka ia boleh bersedekah atas nama mereka (kirim amal sedekah untuk mereka), dan sungguh pahala shadaqah itu sampai pada mayit dan akan membawa manfaat atasnya tanpa ada ikhtilaf di antara muslimin, inilah pendapat terbaik. Mengenai apa-apa yang diceritakan pimpinan Qadhiy Abdul Hasan Al-Mawardiy Al-Bashriy Al-Faqiihi As-Syafii mengenai ucapan beberapa Ahli Bicara (semacam Wahably yang hanya bisa bicara tanpa ilmu) bahwa mayyit setelah wafatnya tak bisa menerima pahala, maka pemahaman ini batil secara jelas dan kesalahan yang diperbuat oleh mereka yang mengingkari nash-nash dari Al Qur an dan Al Hadits dan Ijma ummat ini, maka tak perlu ditolelir dan tak perlu diperdulikan.
S01083 | 297.1 MOH b | (Agama) | Tersedia |
S01084 | 297.1 MOH b | (Agama) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain