Text
Kursi Kekuasaan Jawa
Kata kursi itu memiliki kekuatan makna yang sangat sakral, mistik, misterius, adiluhung, bahkan penuh dengan simbol-simbol pendewaan. Makna kursi bisa berkaitan dengan kekuasaan Tuhan, Dewa, Raja, Ratu, Pangeran, Bangsawan, Priyayi, bahkan Presiden. Biasanya, setiap orang yang ingin berkuasa dan ingin memiliki jabatan senantiasa dihubungkan dengan istilah kursi. Oleh sebab itu, istilah kursi tidak digunakan di dalam konteks kekuasaan Jawa, tetapi lebih menggunakan istilah dhampar sebagai tempat duduk para wong agung.
Dalam buku yang menarik ini dibahas pula hubungan historis desain kursi Raja dan kursi Presiden Republik Indonesia. Apakah bentuk, fungsi, dan makna kursi Presiden RI masih memiliki keterkaitan dengan kekuasaan Jawa? Apakah desain kursi Raja Jawa sama dengan kursi Presiden RI? Mengapa sejak zaman Mataram sampai abad ke-21 masih terjadi peristiwa perebutan kursi kekuasaan? Tulisan Dr. Eddy Supriyatna Marizar, ini telah memberikan jawaban dan gambaran visual secara komprehensif. Dengan pendekatan kajian multidisiplin, ternyata berbagai desain kursi yang ada di lingkungan kekuasaan Jawa itu diciptakan bukan hanya sebagai sarana duduk, tetapi lebih menukik pada upaya untuk melegitimasi kekuasaan. Hal itu tercermin di dalam wujud desain kursi yang telah digunakan oleh para penguasa pada zamannya
B12097 | 959.82 EDD k | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
B12783 | 959.82 EDD k | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
B12784 | 959.82 EDD k | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
B12785 | 959.82 EDD k | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
B12786 | 959.82 EDD k | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
B12787 | 959.82 EDD k | Perpustakaan Pusat | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain