Text
Clover
kucing itu berwarna hitam seperti gelapnva malam dan tampak seperti tidak bisa dibedakan dengan langit setelah matahari terbenam. Singkatnya, itu berarti bahwa dia bisa melihat sisi gelap dunia sepenuhnya, tetapi dunia tidak bisa melihatnya. Mungkin, itu sebabnya si kucing memandang rendah dunia dengan sosok anggun dan sikap santainya. "Hei, coba kau lempar sebuah kaleng. Targetnya kucing itu." Kucing itu tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan, bahkan saat ada anak-anak yang mendekatinya sambil membuat lelucon berbahaya. Alih alih mengenai kucing, kaleng yang dilemparkan itu terpantul oleh embusan angin dari suatu tempat, lalu berbalik mengenai dahi anak si pelempar. "Sial, berani sekali kau menatap manusia dengan mata terbelalak begitu." Seorang kurir yang lewat tiba-tiba saja mengumpat ke arah kucing itu setelah tak sengaja bertatap mata dengannya. Namun, si tidak kucing tampaknya tidak takut sama sekali. Dia malah membuka mulut lebar-lebar lalu menguap dengan tenang saat kurir itu mengentakkan kakinya. Saat itu juga, si kurir tiba-tiba kehilangan keseimbangan, lalu terjatuh. Bungkusan paket yang dibawanya pun jatuh berantakan.
B05581 | 813 NAH c | My Library (Fiksi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain