Text
Pluralisme Agama
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat plural. Keniscayaan itu diperoleh manakala ditinjau dari aspek yang melingkupinya, mulai dari etnis, bahasa. budaya hingga agama. Ini artinya, pluralitas merupakan realitas bagi masyarakat Indonesia. Buku yang merupakan hasil penelitian ini mendeskripsikan konstruksi sosial elit agama (Islam-Kristen) terhadap pluralisme dan dialog antarumat beragama, memahami sikap keberagamaan elit agama (Islam-Kristen) dan pola relasi dan dialog antarumat beragama yang dibangun dan dikembangkan antarelit agama (Islam-Kristen). Dengan bahasa yang lugas, penulis menunjukkan bahwa konstruksi sosial elit agama tentang pluralisme dan dialog antarumat beragama adalah sebagai berikut: Pertama, bagi kelompok elit Islam fundamentalis, konstruksi pluralisme agama berwajah deontic-diachronic/ non-reduksionis. Bagi elit moderat Islam, pluralisme agama mereka berwajah normatif (normative-religious pluralism). Kedua, bagi Islam fundamentalis, sikap keberagamaan mereka bercorak eksklusif-Islamsentris dan bagi elit Islam moderat ada yang bercorak inklusif-Islamsentris di satu sisi, dan ada yang bercorak inklusif-teosentris di sisi lain. Sementara itu, bagi elit agama moderat dari kalangan Kristen bercorak plural. Ketiga, bagi elit Islam fundamentalis, pola relasi mereka bercorak ko eksistensi, sedangkan bagi elit agama moderat (baik Islam maupun Kristen) bercorak pro-eksistensi. Sementara itu orientasi dialog antarumat beragama yang dibangun oleh elit agama di Malang (baik elit Islam maupun Kristen) pada umumnya berorientasi kemasyarakatan (dialogue in community/ dialogue of life), kecuali dari elit Islam fundamentalis yang berorientasi teologis-islamisasi.
S00880 | 297.2 ZAI p | My Library | Tersedia |
S00881 | 297.2 ZAI p | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain