Text
Epistemologi Ibn Rusyd
Ibn Rusyd menyelesaikan masalah dualisme agama dan filsafat, wahyu dan rasio, lewat dua cara. Pertama, metodologis. Maksudnya adalah bahwa metode demonstratif (burhani) yang digunakan dalam ilmu-ilmu filosofis tidak hanya melulu menjadi milik filsafat tetapi juga dapat diterapkan dalam ilmu-ilmu keagamaan, sehingga metode-metode ilmu
keagamaan tidak kalah valid dibanding filsafat. Kedua, konten atau isi ajaran. Yaitu, bahwa Islam senantiasa mengajarkan dan memerintahkan umatnya untuk berpikir rasional dan meneliti realitas semesta, padahal penalaran rasional dan realitas semesta sendiri adalah prinsip dan sumber pokok dalam filsafat. Karena itu, agama (Islam) tidak
mungkin bertentangan dengan filsafat, karena agama tidak mungkin memerintahkan pada umatnya untuk menggunakan dan mempelajari sesuatu yang bertentangan dengan ajarannya. Kenyataanya, secara material, agama dan realitas semesta adalah berasal dari sumber yang satu, yaitu Allah swt. Al-Qur'an sebagai dasar ajaran agama adalah "ayat qauliyah" sedang semesta adalah "ayat kauniyah". Keduanya sama-sama berasal dari sumber yang sama, yaitu Tuhan Sang Yang Maha Pencipta; sesuatu yang berasal dari sumber yang sama dan satu tidak mungkin bertentangan.
S00875 | 180 ACH e | My Library | Tersedia |
S00876 | 180 ACH e | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain